Perak Kotagede

Selasa, Desember 22, 2015 Unknown 0 Comments

Lokasi pengrajin perak ada di hampir setiap sudut Kotagede, Yogyakarta. Mulai dari pasar Kotagede hingga Masjid Agung dan bekas Istana Mataram Islam. Kerajinan perak Kotagede merupakan budaya turun temurun yang pada awalnya berupa kerajinan emas, perak dan tembaga. Pada akhirnya, kerajinan peraklah yang mulai berkembang. 

Produksi kerajinan perak Kotagede sudah diekspor ke manca negara terutama Eropa. Barang-barang tersebut berupa benda-benda keperluan rumah tangga orang Eropa seperti tempat lilin, perabot makan dan minum, serta perhiasan gaya Eropa dengan motif tradisional Kotagede.

Seni kerajinan perak Kotagede muncul bersamaan dengan Kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16. Pada masa pemerintahan Panembahan Senopati, abdi dalem kriya diperintahkan untuk membuat perhiasan dari emas dan perak. Kemudian di masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII, beliau sangat terpikat dengan keindahan kerajinan logam ini kemudian memerintahkan abdi dalem kriya untuk meneruskan dan mengembangkan seni kerajinan logam tersebut.

Salah satu perusahaan pengrajin perak di Kotagede adalah Bapak dan Ibu Harto Suhardjo, yang memang sangat tertarik dengan perhiasan sehingga membuka toko pertamanya dengan nama “Terang Bulan” pada tahun 1950. 

Usahanya memproduksi perhiasan perak yang unik-unik. Beberapa tahun kemudian, nama usahanya berubah menjadi HS Silver, yang merupakan inisial namanya. HS Silver menawarkan perhiasan bermotif Jawa. Pada tahun 1975, mereka membuka cabang pertamanya di Denpasar, Bali

Motif kerajinan perak Kotagede biasanya bercorak tumbuh-tumbuhan, motif daun dan bunga teratai. Ciri khas yang tetap dipertahankan adalah pengerjaan produksi kerajinan secara manual dengan tetap mengandalkan ketrampilan tangan. Baik kerajinan perak lempengan atau kerajinan perak filigri (seutas kawat perak tipis dipilih satu persatu dan dirangkai sedemikian rupa untuk memperoleh bentuk yang dikehendaki) dikerjakan dengan penuh ketelitian. Sebagian lagi memerlukan proses yang berbeda, misalnya dengan melalui proses pembakaran untuk memperoleh perak bakar yang juga banyak digemari.