Wayang Golek

Selasa, Desember 22, 2015 Unknown 0 Comments

Banyak orang mengira kalau wayang itu berasal dari India karena sumber cerita yang terkenal dan sering dimainkan oleh Mahabharata dan Ramayana. Namun tidak ada bukti yang menunjukkan hal itu, dan malah setelah melakukan penelitan lebih jauh, para ahli wayang kemudian berkesimpulan kalau wayang adalah kreasi asli orang Indonesia. 

Wayang Kulit sudah muncul terlebih dahulu sebagai tradisi kuno yang hanya dimainkan pada malam hari dengan bantuan cahaya blencong (sejenis alat penerangan berbahan bakar minyak tanah). Kemudian pada tahun 1583, muncullah Wayang Golek. Awalnya, Sunan Kudus memperkenalkan boneka kayu sebagai alternatif pertunjukan yang dapat dimainkan pada siang hari. Boneka kayu itulah yang kemudian dikembangkan menjadi Wayang Golek khas Jawa Barat. 

Di awal-awal kemunculannya, bentuk wayang menyerupai figur manusia. Tetapi setelah kedatangan agama Islam, bentuk wayang kemudian berubah karena agama Islam melarang pemeluknya menciptakan benda yang sangat mirip dengan manusia. 

Maka wayang pun berubah bentuk menjadi semacam makhluk yang sebenarnya bentuknya masih mirip dengan bentuk manusia, tetapi bagian-bagian tubuhnya sengaja dibuat tidak proporsional namun tetap mewakili tokoh khusus. Dalam pertunjukan Wayang Golek, sang dalanglah yang menggambarkan perasaan boneka-boneka yang dimainkannya, sekaligus menceritakan lakon yang sedang dimainkan. 

Lakon yang dimainkan bisa berupa cerita sempalan (cuplikan dari cerita sumber) atau carangan (cerita yang merupakan improvisasi dalang saat mengadakan pertunjukan) atau langsung menggunakan cerita sumber seperti Mahabharata dan Ramayana. 

Bila menggunakan cerita sempalan atau carangan, biasanya pertunjukan Wayang Golek hanya berlangsung dalam empat atau lima alur cerita, dengan durasi dalam hitungan jam. Tetapi jika menggunakan cerita sumber, durasinya bisa sampai semalam suntuk, dengan alur cerita yang lebih banyak dan kompleks. Banyak nilai yang bisa disampaikan atau dipelajari dari lakon yang dimainkan dalam pertunjukan Wayang Golek, di antaranya tentang kesetiaan, kehormatan, dan balas budi.

Dalam satu pertunjukan Wayang Golek, biasanya ada sekitar 20–30 boneka yang dimainkan. Dan yang sering muncul dan sudah dikenal masyarakat adalah Arjuna, Pandawa Lima, Cepot, Gatotkaca, Bima, Rahwana, dan para Kurawa. Sementara dalang-dalang yang digemari oleh pecinta pertunjukan wayang adalah Asep Sunarya, Ade Sunarya, Dede Amung. Itu karena dalang-dalang ini memiliki keterampilan khusus dalam memainkan wayang, sehingga mampu menceritakan lakon yang diselingi humor, serta komunikatif dengan penontonnya.